Pelajar di Sidoarjo rakit kursi roda berbasis android khusus difabel ...

Merdeka.com - Empat siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah II Sidoarjo, Jawa Timur, Faza Ghulam Achmad, Rangga Rajasa, Muhammad Fadly Fernanda dan Muhammad Thoriq , ciptakan kursi roda elektrik. Kursi roda itu bisa dikendalikan dengan menggunakan ponsel melalui aplikasi android system and orientation sensor transportation (Ansont).
Kursi roda elektrik itu dirancang khusus bagi kaum disabilitas. Tujuannya, memudahkan bagi kalangan disabilitas untuk memiliki kursi roda empat secara elektrik dengan harga terjangkau.
"Kami ingin pembuatan kursi elektrik ini dapat dijangkau oleh kalangan disabilitas. Kan kita tau kalau alat kesehatan (kursi roda) tergolong mahal," kata salah satu siswa, Faza Ghulam Achmad, ketika mempraktekkan alat bantu itu, Kamis (13/12).
Menurut dia, pengaplikasian kursi roda itu menggunakan sensor android menggunakan kontrol hanya menggerakkan ponsel. Nantinya akan secara otomatis bisa berjalan layaknya kursi manual.
"Hanya dengan menggerakkan ponsel. Misalkan berjalan ke depan digerakkan ke depan, bisa juga naik dan turun. Kursi roda berkecepatan 14 km/jam," jelasnya.
< p>Hasil karya itu sendiri sudah berhasil meraih juara yakni merit award (2nd winner) dalam 17th APICTA Award 2017 (Asia Pasific ICT Alliance) di Dhaka, Bangladesh."Kami bangga pada siswa berhasil meraih prestasi internasional pada 7-10 Desember lalu di Bangladesh. Kreatifitas mereka kami dukung untuk pengembangan," kata Wakil Kepala Kesiswaan SMAMDA Sidoarjo, Yudi Prianto.
Pihaknya pun juga akan melakukan upaya paten di HAKI, sehingga kedepannya bisa teregister dan bisa terua diperbarui.
"Kami mendukung kreatifitas mereka, kami berharap nanti bisa diperbarui hanya menggunakan perintah suara bisa berjalan," harapnya.
Meski demikian, bahan kursi roda bikinan siswa tersebut tidak mengeluakan kocek yang terlalu dalam. Meraka hanya membeli bahan dari Surabaya, dengan harga yang terjangkau. "Kami berharap alat ini membantu bagi kalangan disabilitas," tutupnya. [rhm]
Baca Juga:
Menang lawan Etihad Airways, Dwi Aryani sebut kado untuk penyandang disabilitasDifabel Dwi Aryani menang gugatan, Etihad Airways divonis bayar Rp 537 jutaAnies sebut fasilitas umum di DKI tak ramah buat kaum difabelPesulap tak bertangan ini ciptakan trik kartu sehebat para masterPenyandang tunanetra butuh dukungan kembangkan potensi







Topik berita Terkait:
- Kisah Inspiratif Difabel
- Pelajar Inspiratif
- Sidoarjo
Komentar Pembaca
Be Smart, Read More
Indeks Berita Hari IniRekomendasi
Subscribe and Follow
Temukan berita terbaru merdeka.com di email dan akun sosial Anda.

Sumber: Google News | Koranmu Jawa Timur
Tidak ada komentar