Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Pages

https://www.uhamka.ac.id/reg

Wakapolri: Pidato Kapolri soal NU-Muhammadiyah Sudah Diklarifikasi

Wakapolri: Pidato Kapolri soal NU-Muhammadiyah Sudah Diklarifikasi Rabu 31 Januari 2018, 16:28 WIB Wakapolri: Pidato Kapolri soal NU-Muha...

Wakapolri: Pidato Kapolri soal NU-Muhammadiyah Sudah Diklarifikasi

Rabu 31 Januari 2018, 16:28 WIB Wakapolri: Pidato Kapolri soal NU-Muhammadiyah Sudah Diklarifikasi Zunita Amalia Putri - detikNews Wakapolri: Pidato Kapolri soal NU-Muhammadiyah Sudah DiklarifikasiFoto: Wakapolri Komjen Syafruddin. (Rina-detikcom) Jakarta - Wakapolri Komjen Syafruddin mengatakan video pidato Kapolri Jenderal Tito Karnavian soal NU dan Muhammadiyah sebagai dua ormas pendiri NKRI tidak utuh. Video yang viral dan jadi sorotan itu disebutnya dipotong.
"Itu dipenggal pidatonya nggak utuh. Itu dipenggal dan videonya tidak utuh," kata Syafruddin di gedung Rupatama, Mabes Polri, Jalan Kebayoran Baru, Jakarta Selat an, Rabu (31/1/2018).
Syafruddin mengatakan, Tito juga sudah memberikan klarifikasi. Seperti hari ini, Tito bertemu dengan pihak ormas.
"Saya rasa Pak Kapolri sudah klarifikasi kepada semua pihak. Pak Kapolri marathon tuh klarifikasi dan terakhir hari ini ormas Islam sudah ketemu," ujarnya.
Sebelumnya, pidato Tito ramai dibagikan di media sosial. Dalam video tersebut, Tito memerintahkan jajarannya untuk bersinergi dengan dua organisasi islam di Indonesia, yaitu NU dan Muhammadiyah. Alasannya, organisasi itu adalah pendiri negara.
Syarikat Islam pimpinan Hamdan Zoelva hari ini bertemu Kapolri di kediamannya. Setelah bertemu, Hamdan mengaku tercerahkan. Menurut Hamdan, Tito tak bermaksud untuk mendiskreditkan organisasi umat islam yang lain.
"Kami dari Syarikat Islam dengan penjelasan yang lengkap dan dengan diskusi yang sangat hangat. Kami erus terang saja dengan melihat video tersebut, dengan protes yang sangat keras saat melihat video. Kami samp aikan. Ini adalah hal yang tidak benar tetapi dengan mendapat penjelasan itu. Kami bisa memahami tidak ada niat sama sekali seperti disampaikan oleh beliau," imbuhnya.
"Untuk mengeyampingkan ormas-ormas yang lain dan untuk menyatakan ormas lain itu merontokkan negara. Sama sekali tidak," sambungnya.
(idh/fjp)Sumber: Google News | Koranmu Jawa Timur