Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Pages

https://www.uhamka.ac.id/reg

IPM Harus Mampu Menjadi Penggerak Literasi Di Era Milenial

Jember - Seperti gempa,  literasi mulai menggema kemana-mana dan menjadi gerakan massal di era milenial ini. Hal itu diutarakan oleh Iman...

Jember- Seperti gempa,  literasi mulai menggema kemana-mana dan menjadi gerakan massal di era milenial ini. Hal itu diutarakan oleh Iman Suligi, Pegiat Literasi Jember yang hadir dalam acara Talkshow Pelajar bertajuk “Literasi sebagai Nafas Pelajar” pada Ahad, (17/12) di Aula SMA Muhammadiyah 3 Jember.

Pegiat Literasi yang juga pendiri Kampoeng Batja itu juga menyampaikan pengalaman pengalamannya ketika terjun ke dunia literasi. “ Sebelum literasi meledak seperti sekarang ini, saya sudah menapaki karir sebagai pustakawan sejak tahun 80an dan saya baru bisa mendirikan rumah baca sendiri sekitar tahun 2000an”, ungkapnya.

“Pada saat itu, Jember  adalah  termasuk kota dengan minat baca masyarakat yang rendah, sehingga latar belakang itulah yang membuat saya tergerak mendirikan rumah baca, sambungnya. Iman juga mengungkapkan kehidupan berliterasi memang tidak semudah yang orang lihat. “Banyak halangan dan rintangan, tapi percayalah kalau suatu saat niat baik kita akan kembali menjadi kebaikan pula bagi kita,” ungkapnya.

Sedangkan, pembicara kedua. Irvan Shaifullah, Ketua PD IPM Lamongan juga mengungkapkan bahwa gerakan literasi seharusnya dimotori oleh para pelajar, sebab generasi inilah yang mempunyai tanggung jawab lebih untuk masa depan bangsa.
“Seyogyanya, pelajar harus menjadi penggerak literasi, kita menerjemahkan ide-ide para pendahulu, kita  terus menggerakkan aktifitas literasi dimana saja dan dalam kondisi apa saja, hal itulah yang akan mendorong bangsa ini menjadi bangsa maju dan bijaksana dalam mengambil sikap,”ungkapnya.

Irvan, yang juga pendiri Ransel Pustaka IPM mengharapkan para pelajar, utamanya yang tergabung dalam basis massa Ikatan Pelajar Muhammadiyah seharusnya mengawali gerakan ini sebagai gerakan literasi nasional yang mengedepankan nilai nilai bukan hanya gandrung pada gerakan massa yang hanya bertujuan untuk mencapai profit pribadi, sambungnya.


“Andai saja, gempa literasi ini terus menggema maka semua orang akan merasakan manfaatnya, bangsa indonesia akan berdiri dengan generasi masa depan yang menegakkan nilai nilai agama dan moralitas dalan memajukan bangsa,” tutupnya. (Irvan Shaifullah)